Senin(29/05/2023) para petani yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Tantan dikenalkan cara membuat Pupuk organik Biosaka.
Ferdinan Syafri, Petugas Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT) Yang mendampingi para petani, mengatakan biosaka ini memiliki keunggulan dan menguntungkan para petani. Dengan menggunakan teknologi biosaka, petani dapat berhemat penggunaan pupuk kimia . Selain itu, teknologi biosaka juga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kendala subsidi pupuk.
Pupuk tersebut dibuat dari bahan-bahan alami, yaitu dari beberapa jenis tanaman hijau. Seperti rumput- rumputan yang sehat dan berkualitas, tidak dimakan hama yang ada di lokasi kegiatan.
“Pupuk biosaka terbuat dari 5 jenis tanaman hijau yang di remas, kemudian dimasukkan ke dalam bak berisi air 5 liter. Setelah lengket dan berminyak, air tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam botol kemudian didiamkan selama 3-5 hari,” ujarnya.
Cara mengaplikasikan biosaka ke tanaman cukup dengan menyemprotkannya ke tanaman mengikuti arah angin dan dikabutkan. Setingan semprotan pada alat dibuat agar airnya keluar butiran- butiran kecil seperti kabut.
“Petani kita ajari langsung pembuatan elsitor biosaka. Sifatnya biosaka ini perangsang tanaman untuk bisa lebih adaptif menolak hama dan tumbuh lebih bagus,” terangnya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Tantan Mashur,S.Pd “kami sangat mengucapakan terimah kasih kepada Pemerintah melalui penyuluh dari Dinas Pertanian yang telah mengadakan Acara pelatihan dan pengenalan Pupuk organik Biosaka ini,karena ini sangat bermanfaat bagi para petani selain itu juga murah dan bisa di buat sendiri, ” tandasnya.
Kegiatan Gerakan Pengendalian (GERDAL) ini berlangsung di lokasi Kelompok Tani Payo Damar Desa Tantan dan di hadiri Para ketua dan Anggota Kelompok Tani Lainnya.